Konsistensi Kader HmI untuk Bangsa




Oleh: M. Sofyan Hadi

        Kata yang begitu simpel dengan hanya empat suku kata : kon-sis-ten-si. Pengucapannya pun mudah, tidak ada unsur-unsur penggabungan suku kata yang membuatnya jadi rumit. Tidak pernah ada pula yang mempertanyakan bagaimana pengucapan yang benar atas kata ini. Lalu, bagaimana satu kata ini bisa menjadi sumber semua permasalahan di dunia ini?. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kon·sis·ten·si /konsisténsi adalah ketetapan dan kemantapan (dalam bertindak). Jadi, tindakan yang tetap, konstan, dan terus-menerus itu dapat dikatakan konsisten. Tindakan yang mantap dan tidak terombang-ambing oleh faktor-faktor lain juga dapat dikatakan konsisten.

            Kalau bagi kita para anggota organisasi yang pikirannya idealis bersifat kritis dengan kebijakan-kebijakan yang sangat sulit untuk menolaknya bagi organisasi selain HMI. Karena perasionalan yang sangat kuat dan sulit terbantahkan dari kader-kader HMI dengan berbagai tawaran solusi yang sangat mudah realisasinya untuk kemajuan dan perjuangan serta perubahan yang di dambakan oleh banyak organisasi di luar HMI. Maka dari sistem perkaderan di HMI  yang mampu menciptakan kader-kader bermutu dengan kapasitas idealis. Rasioanalis. Pejuang. Dan yakin akan terjadinya perubahan. Akan membuat kekokohan pada bangsa kita yang sudah tercederai nama baiknya oleh orang-orang yang berpikir proyek tampa kesadaran akan kebobrokan yang terjadi pada bangsa ini akibat dari ulah para pemuja proyek.

            Apa jadinya ketika dalam komisariat terjadi kecemburuan sosial antara kader dengan pengurus? Oh.. sangat menarik jika kita membahas tentang kecemburuan sosial. Kecemburuan sosial merupakan lumrahnya sifat manusia mempunyai rasa cemburu, akan tetapi kalau kecemburuan itu terjadi pada kader dan pengurus di komisariat. Apakah itu lumrah?. Hem.. marilah kita koreksi apa yang menjadi penyebab kecemburuan sosial tersebut. Yang pertama. Sistem kepengurusan yang terkesan otodidak dengan kepemimpinan yang cenderung memilih para personilnya sesuka hati entah pertimbangan dalam hal apa yang membuat kader tidak aktif menjadi pengurus. Yang kedua tidak adanya pertanggung jawaban dari pemimpin akan kader tidak aktif dan menjadi pengurus. Yang ketiga tidak ada tindak lanjut mengenai pengurus yang tidak aktif. Yang keempat anehnya kader-kader yang aktif tau kalau pengurus yang diangkat dari angkatan mereka tidak aktif. Yang kelima kader-kader yang masih aktif kecewa dengan pertimbangan yang tidak jelas memilih kader tidak aktif. Dari kelima poin tersebut isinya adalah kesalahan yang insyaALLAH dilakukan oleh ketum mereka yang juga insyaALLAH tidak mempunyai pertimbangan atau gambaran mengenai kader yang aktif dan tidak aktif. Dari kesalahan ketua umum dimanakah letak sekum yang seharusnya juga melakukan pertimbangan pada kebijakan-kebijakan yang diambil oleh ketum? Mari kita renungkan pada diri kita masing-masing dan semoga dalam sistem pemerintahan bangsa kita tidak terjadi kecemburuan yang sangat fatal akibatnya.

            Parameter konsistensi HMI pada bangsa ini sangatlah rumit jika dijelaskan dari berbagai sudut pandang misalnya sudut pandang sosial, Ekonomi, dan politik. Karena secara tidak langsung kader-kader HMI semasa masih menjadi mahasiswa, mereka sudah mempelajari semua itu dan hampir mahir dalam implementasinya pada masyarakat pada umumnya jika dibandingkan dengan peran orang-orang tidak punya pendirian dan tanggung jawab pada bangsa tercinta ini. Sebenarnya konsistensi HMI untuk bangsa ini sudah tidak perlu lagi eksistensinya di ukur dengan para meter sudut pandang dalam wacana-wacana perjuangan dan diperdebatkan. Karena HMI sendiri eksistensinya sudah dimuliai ketika bangsa ini masih dalam masa kritis dan labil tetapi hebatnya HMI masih eksis sampai sekarang dengan semangat juang yang sangat membara pada setiap kadernya yang konsisten dan bertanggung jawab pada setiap apa yang menjadi tanggung jawab mereka.

            Tetapi apa jadinya jika konsistensi menjadi penyebab timbulnya masalah dalam sebuah bagian dari terkecil HMI dari PB HMI. BADKO HMI. KORKOM HMI. (KOMISARIAT HMI)? Konsistensi pribadi setiap kader di HMI pastinya berbeda tentang apa yang harus dilakukan dan yang tidak harus dilakukan. Akan tetapi jika konsistensi yang sifatnya mandek atau berjalan ditempat maka sifat tersebut sudahlah pasti menjadi permasalahan yang sangat rumit apa lagi prinsip yang tidak memperdulikan tanggapan-tanggapan dari orang lain dan lain sebagainya yang siaftnya radikal dan cenderung egois. Hal semacam ini secara tidak langsung akan menghambat perkembangan yang diharapkan meskipun harapan tersebut sudah terencana dan terkonsep sebagus-bagusnya sebagai acuan berHMI yang maksimal untuk pengabdian pada bangsa.

            Berikut ini saya mencantumkan konsistensi ala nabi MUHAMMAD yang harus menjadi rumusan kita kalau ingin menjadi pemimpin yang membawa perubahan:
  1. Beliau memiliki sifat-sifat yang mulia sejak usia dini.
  2. Beliau selalu menjadi teladan hidup bagi orang-orang di sekitarnya sejak masih kecil
  3. Beliau selalu bertindak sesuai perintah Allah SWT
  4. Dalam hal-hal yang tidak diatur Allah SWT secara langsung, beliau selalu bermusyawarah dengan para sahabat
  5. Beliau mampu menyelesaikan segala perbedaan pendapat dengan bijaksana
  6. Beliau selalu menghormati semua pendapat yang disampaikan kepadanya
  7. Beliau selalu bersama rakyatnya dan sangat memahami perasaan rakyatnya
  8. Jika rakyatnya menderita, beliaulah yang paling merasakan penderitaan itu
  9. Beliau sangat menginginkan rakyatnya sejahtera dan bahagia
  10. Beliau pengasih dan penyayang pada rakyatnya.
  11. Beliau tidak hanya memberi arahan atau membimbing dari balik meja, namun juga terjun langsung ke lapangan
  12. Beliau aktif mengatur strategi dan taktik perjuangan, baik dalam peperangan maupun ketika damai
  13. Kata-kata beliau selalu konsisten. Tidak ada perbedaan antara kata dan perbuatan
  14. Sebelum mengajarkan sesuatu, beliau melakukannya lebih dahulu
  15. Beliau tidak hanya berbicara dengan kata-kata, tapi juga dengan perbuatan dan keteladanan
  16. Beliau disiplin dan adil dalam menegakkan hukum, tanpa pandang bulu
  17. Beliau sangat tegas pada orang yang melanggar hukum Allah, namun sangat lembut dan memaafkan bila ada kesalahan yang menyangkut dirinya sendiri
  18. Keagungan sifat beliau membuat orang lain siap mengorbankan semua milik mereka untuk beliau
  19. Beliau sangat gagah dan pemberani
  20. Beliau memiliki kontrol diri yang penuh atas dirinya sendiri dalam segala situasi
  21. Beliau selalu tenang, percaya diri, dan tidak pernah panik
  22. Beliau tidak pernah menggerutu atau mengeluh dalam kondisi tertekan sekalipun
  23. Beliau selalu memperlakukan lawannya dengan tingkah laku yang terbaik
  24. Beliau selalu memperlakukan orang dengan adil dan jujur

Posting Komentar

0 Komentar